
Setapak Kenangan Yang Terus Terulang
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur
Ketika kita menangis
Ketika kita membayangkan
Itu karena hal terindah bagi kita belum terlihatKetika kita menemukan seseorang yang keunikannya sama dengan kita
Kita bergabung dengannya
Dan jatuh dalam suatu keanehan serupa
Yang dinamakan cintaNamun, telah banyak kesalahan yang aku lakukan
Telah banyak pula kegagalan yang aku berikan
Hingga tak satupun keberhasilan yang dapat aku buktikan
Itu semua karena banyaknya pengkhianatan dari dalamAda hal yang tidak ingin kita tinggalkan
Ada pula seseorang yang tau ingin kita lepaskan
Tak melepaskan bukanlah akhir dari dunia
Melainkan awal dari suatu kehidupan yang lebih legaKebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti
Untuk mereka yang lengah dan telah mencari obat hati
Karena merekalah orang yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang mau datang dan menemuiCinta yang sebenarnya adalah bahu menitikkan air mata pilu
Dan kamu masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak mempedulikan dirimu
Dan kamu masih menunggunya dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain selain dirimu
Dan kamu masih mampu tersenyum untuknya, meski hanya sandiwaraApabila cinta tak bertemu, maka bebaskanlah dirimu
Biarkan hatimu kembali suci
Meski harus kau bersihkan dulu sisa-sisa luka yang menyakitiKau mungkin menyadari bahwa kau menemukan cinta
Namun juga kehilangannya
Namun ketika cinta itu mati
Kau tak perlu mati bersama cinta ituOrang yang bahagia bukanlah orang yang selalu mendapatkan keinginannya
Melainkan orang yang mampu mensyukuri hidup apa adanya
Meski dalam hati kau bertanya-tanya
Mengapa satupun hal yang aku dambakan, tak satupun dapat kumilikinyaCintamu akan tetap ia miliki
Meski kini ia pun telah mencintai
Mencintai temanmu sendiriTeman sejati mengerti ketika kamu berkata ‘’maaf aku lupa’’
Menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘’tunggu sebentar kawan’’
Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘’tinggalkan aku sendiri’’
Membantumu melepaskan seseorang yang diam-diam ingin ia miliki
Mencintai juga bukanlah bagaimana kamu melupakan diaBila ia berbuat kesalahan
Melainkan bagaimana kamu memaafkan
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan
Melainkan bagaimana kamu mengerti dan fahamBukan apa yang kamu lihat
Melainkan apa yang kamu rasa
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan
Melainkan bagaimana caramu bertahanMungkin akan tiba saatnya kita harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Melainkan karena kita menyadari
Bahwa orang itu akan dapat lebih berbahagia bila kita melepaskan nyaSetapak kenangan kelam ini
Meski harus terus menerus terulang
Telah membuatku jadi sedikit lebih berani
Karena setiap langkahku menjadi semakin lebih jeli
Karya Khalil Gibran dan ditulis ulang oleh Shoniatul Karomah –Peserta Didik PKBM Lentera Nusantara