Membangun Komunitas Belajar yang Nyaman, Terukur dan Berkelanjutan
Sekilas Pengertian Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa mahkluk hidup yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”.
Menurut Hermawan Kertajaya, komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.
Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3:
1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat
Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat di mana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. Dan saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta interaksi dan memberikan konstribusi bagi lingkungannya.
2. Berdasarkan Minat
Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, hobi maupun berdasarkan kelainan seksual. Komunitas berdasarkan minat memiliki jumlah terbesar karena melingkupi berbagai aspek, contoh komunitas pecinta animasi dapat berpartisipasi diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan animasi, seperti menggambar, mengkoleksi action figure maupun film.
3. Berdasarkan Komuni
Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.
Suatu komunitas terbentuk karena adanya keinginan dari para anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Selain itu, komunitas juga bertujuan untuk saling memberikan bantuan sesama anggotanya sehingga dapat berkembang bersama-sama.
Pembelajaran Nyaman
Pembelajaran yang nyaman merupakan impian bagi suatu komunitas belajar. Dengan nyaman maka suasana belajar akan kondusif dan rilek. Transfer pengetahuan akan berjalan tanpa tekanan dan rasa takut yang berlebihan.
Berikut ini 4 hal yang dapat dilakukan untuk membangun suasana pembelajaran yang nyaman:
- Lingkungan yang dapat membangkitkan inspirasi. Lingkungan di sini bisa berupa daya dukung sarana dan prasarana tempat pembelajaran dan ruang kelas. Ruang pembelajaran yang kumuh dan kotor tentunya akan menurunkan minat belajar peserta didik.
- Kegiatan belajar yang efektif dan menyenangkan
- Guru atau tutor belajar yang ramah dan siap menjawab keingintahuan peserta didik
- Adanya kompetisi dalam pembelajaran yang menghargai kecakapan dan pengetahuan setiap peserta didik
Pembelajaran Terukur
Pembelajaran yang terukur merupakan sarana untuk menjembatani peserta didik dan penyelenggara pendidikan mencapai tujuannya. Rumusun-rumusan sederhana dan efektif dalam proses belajar mengajar menjadi penting ketika kegiatan belajar mengajar dihadapkan pada keterbatasan sarana dan prasarana daya dukung pembelajaran. Tapi sebagai dasar, pendidikan harus menyentuh aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
Pembelajaran Berkelanjutan
Pembelajaran yang berkelanjutan mengandung filosofi anggapan bahwa semua peserta didik dapat belajar bila diberi waktu yang cukup dan kesempatan belajar yang memadai. Selain itu, dipercaya bahwa setiap peserta didik dapat mencapai ketuntasan atau penguasaan pembelajaran terhadap kompetensi jika standar dari kompetensi tersebut dalam kurikulum dirumuskan dan dinyatakan dengan jelas.
Penilaian yang ada dapat mengukur dengan tepat kemajuan peserta didik terhadap penguasaan materi, serta kegiatan pembelajaran baik strategi dan metodenya sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dalam kurikulum. Dalam pembelajaran kelas tuntas berkelanjutan, peserta didik tidak berpindah ke kompetensi yang lain jika ia belum menguasai kompetensi tersebut.
Pembelajaran berkelanjutan bisa juga dimaknai sebagai cara memotivasi peserta didik agar menuntaskan pendidikan tertinggi yang dia inginkan.
Komunitas pembelajaran yang nyaman, terukur dan berkelanjutan memiliki arti penting bagi dunia pendidikan khususnya bagi pendidikan formal, informal maupun non formal. Karena dengan suasana nyaman, kurikulum yang terukur dan berkelanjutan peserta didik akan dapat menemukan karakter diri dan kemampuan yang dimiliki.